INTER CLUB INDONESIA MORATTI MATARAM

Forza Inter Jangke Lebung

Minggu, 27 Februari 2011

Tragedi Superga dan Scudetto Inter :Kasih Sayang, Keiklasan dan Kejujuran

Posted by ICI Moratti Mataram 04.09, under | No comments

Tragedi Superga adalah sebuah tragedi yang melibatkan IL Grande Torino, Peristiwa yang terjadi pada pukul 17.04 waktu Italia, 4 Mei 1949 tersebut, merupakan lembar buram sejarah sepak bola Italia. Tak sekadar m...erenggut 31 jiwa. Lebih dari itu, kecelakaan itu juga memutus rantai sebuah generasi emas.
  Bayangkan, 18 dari 31 penumpang yang tewas tersebut merupakan skuad inti Torino, tim tertangguh di Italia dan salah satu tim terkuat di Eropa. Pada saat itu, Torino adalah raja. Inter,Juventus atau Milan tak berkutik. Torino berhasil menobatkan diri sebagai juara sejati Italia dengan mengangkangi takhta Serie A dari 1943 sampai 1949 tanpa putus.


Yang lebih tragis, 70 persen kekuatan Timnas Italia juga ada di Torino. Klub berjulukan "El Toro" itu menyumbang 7 pemain untuk "Gli Azzurri". Salah satunya, Valentino Mazzola, kapten dari segala kapten, ayah dari legenda Inter Milan, Sandro Mazzola.


Valentino merupakan pemain paling karismatis di Italia. Pria yang telah mencetak 100 gol di Serie A sebelum umurnya menginjak 30 tahun ini dianggap seperti jenderal oleh teman-temannya. Nakhoda kapal "Gli Azzurri" ada di tangannya.


Hubungan Scudetto Inter dengan Tragedi Superga?

Saat kejadian terjadi Inter dan Torino sedang bersaing dalam perebutan capolista, Torino memimpin klasmen dengan di ikuti oleh Inter. Kedua klub hanya berselisih 3 point dan menyisakan 4 pertandingan lagi.

Petaka superga berawal dari udangan melawan klub Benfica Portugal, dimana kapten Benfica dan kapten Timnas Portugal Francisco Jose Ferreira, berniat gantung sepatu. Ferreira lalu mengundang sahabat dan pemain yang paling dihormatinya, Valentino Mazzola, untuk melakukan pertandingan persahabatan di Portugal.

Pasca dari tragedi Superga squad Torino mengalami kepedihan dan hanya menyisakan pemain primavera, sehingga FIGC melakukan rapat bersama dengan klub-klub seri A pada waktu itu. Dari hasil rapat terdapat sebuah keputusan untuk memberikan scudetto kepada Torino guna mengenang dan menghormati semua korban tragedi superga

Carlo Masseroni (1942–1955) presiden Inter waktu itu ikut menyetujui keputusan FIGC tersebut dengan mengorbankan peluang scudetto yang didapat, jika melihat dari susunan klasemen serta 4 pertandingan sisa Inter yang saat itu di pimpin oleh I Nyers dan E. Bearzot di yakini mampu memenangi sisa pertandingan yang ada.Dan Torino dengan tim primaveranya akan kesulitan memenangi laga sisa.

Carlo melihat memenangi sebuah scudetto saat seluruh Italia berduka tidak lah menjadi sebuah kebanggan, apa yang telah kita setujui dan kita lakukan hari ini akan menjadi sebuah sejarah, Kasih Sayang, Keikhlas dan Kejujuran.

Hikmah dari Tragedi Superga

Anak dari Valentino Mazzola legenda Itali dan Torino bernama Sandro Mazzola, hanya mau bermain di Inter Milan, apakah ini merupakan bentuk terima kasih Sandro Mazzola terhadap Inter atas scudetto Torino dan penghormatan terhadap Inter terhadap ayahnya. Dan Sandro Mazzola menjadi salah satu legenda Inter.

Tahun 2006 Inter mendapatkan gelar scudetto yang ke 14 sebuah gelar yang didapat dengan cara tidak biasa beberapa media menyebutnya dengan "Scudetto of Honesty" karena tidak terlibat skandal memalukan liga italia yang melibatkan Juventus dan AC Milan

Para fans yang pada waktu itu (1948-49) saat terjadinya tragedi superga menerima dengan tabah keputusan sang presiden, kecintaan terhadap klub Kasih Sayang, Kejujuran dan Keiklasan lebih penting dari pada sebuah juara, dan para fans pada masa dekade dan sekarang itu tidak pernah menuntut scudetto tersebut seperti apa yang kita dengar saat sekarang ini.

Rabu, 23 Februari 2011

Sejarah Internazionale Milan

Posted by ICI Moratti Mataram 15.43, under | No comments

Football Club Internazionale Milano S.p.A atau lebih dikenal dengan nama Inter Milan atau yang mempunyai julukan il Nerazurri (si biru hitam), il Biscone (si ular besar), dan juga La Beneamata (yang tersayang) adalah sebuah klub sepak bola Italia, berseragam garis biru-hitam bermain di Seri A (divisi pertama) sejak tahun 1908. pendukung Internazionale disebut Interisti. Inter bermain di stadion Giuseppe Meazza dan berlatih di Angelo Moratti Sports Center (dikenal juga sebagai La Pinetina) sebuah fasilitas latihan berjarak 30 km di Appiano Gentile.
 

Sejarah 

Klub ini didirikan pada 9 Maret 1908 mengikuti pecahnya dari Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Criket and Football Club), yang sekarang lebih dikenal dengan nama AC Milan. Sebuah kelompok terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss (Giorgio Muggiani, seorang pelukis yang juga merancang logo klub, Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell'Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner , Wipf, dan Carlo Arduss) yang tidak terlalu suka akan dominasi orang-orang Inggris & Italia di AC Milan dan mereka memutuskan untuk memecahkan diri dari AC Milan. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain dari negara-negara luar.
Klub ini memenangkan juaranya di tahun 1910 dan yang kedua di tahun 1920. Kapten dan Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalah Virgilio Fossati , yang tewas dalam Perang Dunia I.
Di tahun 1921, Inter termasuk salah satu tim yang keluar dari FIGC dan mengikuti liga yang dibentuk oleh C.C.I (Confederazione Calcistica Italiana). C.C.I merupakan organisasi tandingan FIGC (Federazione Italiana Giuoco Calcio) yang dibentuk oleh tim-tim yang meminta rencana pengurangan anggota Serie-A. Inter berada dalam grup B dalam liga tersebut. Setelah hanya mampu mengumpulkan 11 angka, Inter berada di posisi terbawah klasemen akhir. Hanya bertahan satu musim akhirnya C.C.I bubar karena akhirnya dicapai persetujuan dengan FIGC. Tim-tim yang berlaga di liga C.C.I pun bergabung kembali dalam FIGC, yang mengakibatkan format dan kompetisi disusun ulang dengan menggabungkan tim-tim yang berlaga di liga C.C.I dan Serie-A FIGC. Karena Inter berada di posisi terbawah, seharusnya Inter mengikuti kejuaraan Serie-B dalam format baru kompetisi FIGC. Namun Inter dengan bantuan editor harian La Gazzetta dello Sport melayangkan petisi kepada FIGC untuk menyelamatkan Inter. Akhirnya beberapa minggu sebelum liga bergulir, FIGC menyatakan bahwa Inter akan tetap bermain di Serie-A musim 1922/23.
Selama waktu perang, Inter juga sempat berganti nama menjadi Ambrosiana SS Milano selama era fasisme di Italia setelah bergabung dengan Milanese Unione Sportiva pada tahun 1928. Bahkan setahun kemudian presiden klub terpilih Oreste Simonotti mematenkan nama Inter menjadi AS Ambrosiana di tahun 1929, untuk menyesuaikan diri dengan kepemimpinan Benito Mussolini, dan pada akhirnya pada tahun 1931, presiden baru Inter Ferdinando Pozzani mengubahnya lagi menjadi AS Ambrosiana-Inter. Walaupun demikian, Inter masih tetap bisa memenangkan trofi ketiga mereka di tahun 1930. Mengikuti itu, trofi keempat dimenangkan di tahun 1938. Inter pertama kali memenangkan Copa Italia (Piala Italia) di tahun 1940 dipimpin oleh Giuseppe Meazza, dan di tahun yang sama mereka memenangkan trofi kelima mereka, meskipun Meazza mengalami cedera. Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mereka memakai nama asli mereka, Internazionale Milano.

Setelah masa perang, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh di tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, dibawah asuhan Pelatih Helenio Herrera, Inter memenangkan tiga trofi di tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Di tahun 1963, Inter memenangkan trofi Piala Eropa mereka setelah mengalahkan klub terkenal Real Madrid. Musim selanjutnya, bermain di kandang mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, Benfica.
Setelah masa keemasan di tahun 1960, Inter berhasil untuk memenangkan gelar mereka kesebelas kalinya di tahun 1971 dan kedua belas kalinya di tahun 1980. Pada tahun 1970 dan 1980, Inter juga memenangi dua trofi Piala Italia di tahun 1978 dan 1982. Inter berhasil meraih gelar scudetto mereka yang ke tigabelas kali pada tahun 1989 dan membutuhkan waktu yang sangat panjang hingga 17 tahun hingga mereka dapat memenanginya lagi pada tahun 2006, tetapi melalui cara yang lain dari biasa atau yang mereka sebut dengan "Scudetto of Honesty" (juara dari kejujuran), karena mereka tidak terbukti bersalah dalam skandal "calciopoli" yang ikut menyeret beberapa klub besar Italia yang terbukti bersalah dan mendapat penalti pengurangan poin juga pencopotan gelar bagi juara sebelumnya. Baru pada tahun selanjutnya atau 2007 Inter berhasil menjadi juara bertahan, sekaligus menorehkan rekor dengan 17 kemenangan beruntun di kompetisi lokal.

Inter kembali menjadi juara bertahan pada tahun 2008,2009 dan 2010. Gelar ini membuat Inter dengan 18 kali juara di peringkat kedua dalam jumlah gelar kompetisi Seri A, di bawah Juventus dengan 27 kali dan mengalahkan rival sekota mereka AC Milan dengan 17 kali. Biarpun begitu Inter adalah satu-satunya tim Seri A yang belum pernah terdegradasi terhitung dari sejak Seri A bergulir, karena itu di dalam lagu kebangsaan nya yang berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Seri A dan tidak mengenal Seri lainnya.
Pada musim 2009/2010 Inter menyamai rekor Juventus dan Torino dengan memenangi gelar Juara Seri A selama 5 Musim secara beruntun.
Internazionale juga memenangi Piala UEFA mereka tiga kali. Pertama di musim 1990/1991 melawan AS Roma/ Di musim 1993/1994, Inter meraih gelar Piala UEFA dengan mengalahkan klub Austria Casino Salzburg. Di kemenangan Piala UEFA mereka untuk ketiga kalinya, Inter mengalahkan SS Lazio di Parc des Princes, Paris.
Inter baru memenangi lagi Piala/Liga Champion untuk yang ketiga kalinya pada musim 2009/2010 dengan mengalahkan klub asal Jerman, Bayern Munich di Final, setelah sebelumnya pada Babak semi Final Internazionale secara mengejutkan mengalahkan Klub asal Spanyol, FC Barcelona.yang saat itu sangat di unggulkan karena pada Musim kompetisi 2008/2009 meraih 6 gelar disemua ajang.
Inter kini juga menjadi tim asal Italia pertama yang meraih treble winner setelah memenangi semua kompetisi yang dijalani inter pada musim 2009/2010 diantaranya Scudetto Liga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions.

Sumber : id.wikipedia.org